Ngebait.com - Di tengah perbukitan hijau Magelang, berdiri sebuah bangunan unik yang terkenal hingga ke mancanegara: Gereja Ayam atau lebih dikenal sebagai Rumah Doa Bukit Rhema. Bangunan ini menarik perhatian karena bentuknya yang menyerupai ayam raksasa. Namun, di balik desainnya yang ikonik, terdapat sejarah, filosofi, dan panorama indah yang membuat tempat ini cocok sebagai destinasi wisata edukatif. Di samping itu, bagi yang tertarik pada isu-isu yang berdampak pada gereja dan program-program baru yang dirancang untuk manfaat gereja-gereja di Asia, Anda bisa mengunjungi www.sewuuc.org. Sewuuc adalah sebuah blog yang dibangun oleh perwakilan dari sembilan masyarakat gereja di Asia.
Mereka berkumpul secara berkala untuk membahas isu-isu yang relevan, serta merancang program dan ide yang bertujuan memberikan manfaat bagi gereja-gereja di seluruh Asia. Dengan adanya platform ini, diharapkan setiap gereja dapat saling berbagi pengalaman dan inovasi demi kemajuan bersama.
Lokasi Gereja Ayam Di Tengah Alam yang Asri
Gereja Ayam terletak di Dusun Gombong, Desa Kembanglimus, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Lokasinya sekitar 45 kilometer dari Yogyakarta dan dapat ditempuh dalam waktu sekitar 1-1,5 jam. Tempat ini berada di kawasan perbukitan yang dikelilingi pohon rindang, memberikan suasana sejuk dan alami.
Akses menuju lokasi agak menantang karena jalannya yang cukup sempit. Oleh karena itu, disarankan menggunakan kendaraan roda dua atau mobil kecil. Alternatif lainnya adalah menggunakan ojek lokal dari area Borobudur.
Selain keindahan alamnya, perjalanan menuju Gereja Ayam juga menawarkan pengalaman menarik bagi para petualang. Jalan yang berkelok-kelok dan udara segar pegunungan menjadikan perjalanan ini menyenangkan, meskipun menantang.
Gereja Ayam Sebuah Mimpi dan Pesan Perdamaian Daniel Alamsjah
Bangunan ini bermula dari mimpi Daniel Alamsjah pada tahun 1988. Dalam mimpinya, Daniel mendapat pesan spiritual untuk membangun rumah doa berbentuk burung merpati, simbol perdamaian dan kasih universal. Pada tahun 1990, pembangunan dimulai, namun keterbatasan dana membuat prosesnya terhenti.
Meski begitu, bangunan yang belum selesai ini justru menambah daya tarik unik. Daniel menegaskan bahwa bentuk bangunan ini sebenarnya adalah burung merpati, meski banyak orang lebih mengenalnya sebagai ayam raksasa karena tampilan eksteriornya.
Selain sebagai tempat doa, Daniel juga menginginkan bangunan ini menjadi simbol perdamaian antaragama dan keberagaman. Ia percaya bahwa setiap individu dari berbagai latar belakang bisa datang untuk berdoa, bermeditasi, atau sekadar mencari kedamaian di tempat ini.
Keunikan Arsitektur Gereja Ayam
Desain Bangunan yang Ikonik
Dari kejauhan, Gereja Ayam terlihat seperti ayam dengan mahkota di atas kepalanya. Namun, jika diperhatikan lebih dekat, bangunan ini mencerminkan bentuk burung merpati yang melambangkan perdamaian.
Arsitektur ini memiliki makna filosofis yang mendalam. Kepala burung melambangkan pemimpin, sayapnya menggambarkan perlindungan, sementara tubuhnya mencerminkan persatuan dan kekuatan.
Interior Gereja Ayam
Aula Utama
Aula besar di bagian dalam digunakan sebagai tempat doa dan kegiatan spiritual. Suasana tenang dan sederhana di ruangan ini cocok untuk refleksi diri. Banyak pengunjung memanfaatkan area ini untuk bermeditasi atau melakukan kegiatan keagamaan.
Kamar Bawah Tanah
Gereja Ayam memiliki beberapa kamar bawah tanah yang dulunya digunakan sebagai tempat rehabilitasi bagi anak-anak bermasalah dan pecandu narkoba. Ruangan ini dirancang sederhana namun sarat akan ketenangan.
Selain itu, kamar bawah tanah kini juga menjadi salah satu daya tarik wisata. Beberapa pengunjung merasa tertarik dengan cerita mistis yang berkembang di area ini.
Puncak Mahkota
Bagian mahkota adalah area terbaik untuk menikmati pemandangan sekitar. Dari sini, pengunjung bisa melihat panorama 360 derajat perbukitan Magelang, termasuk Candi Borobudur dari kejauhan. Jadi jangan lewatkan momen matahari terbit di puncak mahkota. Cahaya oranye keemasan yang menyinari hamparan perbukitan menciptakan pemandangan yang memukau.
Misteri dan Pesona Gereja Ayam
Di balik fungsinya sebagai rumah doa, Gereja Ayam menyimpan aura mistis yang membuatnya semakin menarik. Beberapa pengunjung mengaku merasakan energi spiritual, terutama di kamar-kamar bawah tanah yang tenang dan gelap.
Cerita-cerita mistis ini turut menambah daya tarik wisata, terutama bagi mereka yang menyukai tantangan atau pengalaman unik. Meski demikian, kisah mistis ini tidak mengurangi nilai positif Gereja Ayam sebagai simbol perdamaian.
Selain itu, Gereja Ayam juga sering menjadi lokasi pengambilan foto prewedding, pemotretan profesional, dan produksi film. Keunikannya menjadikannya salah satu destinasi fotografi yang sangat populer.
Aktivitas Menarik di Gereja Ayam
- Fotografi Instagramable: Setiap sudut bangunan ini menawarkan spot foto menarik.
- Menikmati Sunrise: Keindahan matahari terbit dari puncak mahkota adalah salah satu daya tarik utama.
- Meditasi dan Refleksi: Suasana tenang di sekitar Gereja Ayam cocok untuk merenung dan meditasi.
- Wisata Edukatif: Pelajari sejarah pembangunan Gereja Ayam dan filosofi perdamaian di baliknya.
- Jelajahi Kamar Bawah Tanah: Bagi yang penasaran, kamar bawah tanah menawarkan pengalaman unik dengan suasana yang berbeda dari area lainnya.
Rute Menuju Gereja Ayam
- Dari Yogyakarta: Ikuti Jalan Magelang-Yogyakarta menuju Candi Borobudur. Dari sana, lanjutkan sekitar 15 menit ke Dusun Gombong menggunakan ojek atau kendaraan pribadi.
- Transportasi Umum: Naik bus ke Terminal Borobudur, lalu lanjutkan dengan ojek lokal.
Bagi Anda yang ingin merasakan pengalaman lebih, banyak penduduk setempat menawarkan paket wisata lengkap, termasuk pemandu lokal untuk menjelaskan sejarah dan cerita menarik di balik Gereja Ayam.
Harga Tiket dan Jam Operasional
- Harga Tiket: Rp 25.000 per orang (termasuk akses ke mahkota dan kamar bawah tanah).
- Jam Operasional: 06.00 - 17.00 WIB setiap hari.
- Fasilitas: Area parkir, warung makanan, toilet, dan pemandu lokal tersedia untuk kenyamanan pengunjung.
Gereja Ayam di Bukit Rhema adalah destinasi wisata yang menawarkan keunikan arsitektur, keindahan panorama, serta makna spiritual. Bagi siswa dan wisatawan umum, tempat ini tidak hanya cocok untuk berfoto tetapi juga sebagai ruang belajar tentang perdamaian, keberagaman, dan sejarah lokal.
Perjalanan ke Gereja Ayam bukan sekadar wisata biasa. Ini adalah kesempatan untuk menikmati keindahan alam, memahami filosofi perdamaian, dan merasakan pengalaman spiritual yang berbeda. Jadi, jika Anda berkunjung ke Magelang atau Yogyakarta, jangan lewatkan kesempatan untuk menikmati pengalaman wisata yang edukatif dan inspiratif di Gereja Ayam ini!
Comments0